Buah buah.., Biji biji.., Benih benih..,
Akhirnya
saya kembali lagi setelah sekian lama hilang dari dunia Blog, hehehe....,
Maklum, sekarang saya sudah masuk ke “dunia nyata”. Yap, dunia kerja.
Alhadulillah saya bekerja di bidang kehutanan, tapi resikonya ya itu, susah
untuk internetan karna berada di hutan. Ok.., langsung ke intinya saja, bisa
dibilang page ini merupakan lanjutan dari page yang hampir dua tahun lalu saya
buat Pohon pohon di Universitas Sumatera Utara, itu kenapa kali ini kita membahas buah, biji dan benih.
Secara
sederhana namun menawan, hehehe.., buah adalah organ tumbuhan yang mengandung biji. Setelah terjadi polinasi,
bakal buah berkembang menjadi buah dan bakal biji yang berada di dalam bakal buah,
berkembang menjadi biji. Buah, terbagi atas Buah dengan biji terbuka/telanjang dari
Sub divisi Gymnospermae (lebih primitif) disebut buah kerucut (cone). Exp. Buah
Agathis, Pinus.
Buah dengan biji tertutup oleh dinding
buah (pericarp), yang terdiri dari exocarp, mesocarp, endocarp. Misalnya buah
kelompok sub devisi Angisopermae (bakal buah yang masak). (Sumber : Mohammad Basyuni)
Biji
menjadi istilah untuk menyebut salah satu bagian tanaman yang berfungsi sebagai
unit penyebar (dispertal unit) perbanyakan tanaman secara alamiah. Biji
tersebut dapat tumbuh menjadi tanaman tanpa campur tangan manusia, misalnya
terbawa angin atau tersebar dengan perantaraan binatang.
Benih
diartikan sebagai biji tanaman yang telah mengalami perlakuan sehingga dapat
dijadikan sarana dalam memperbanyak tanaman. Secara agronomis, benih disamakan
dengan bibit karena fungsinya sama, tetapi secara biologis berbeda.
Bibit
digunakan untuk menyebut benih yang telah berkecambah. Dalam perkembangbiakkan
secara generatif, bibit biasanya diperoleh dari benih yang disemaikan.
Sementara dalam perkembangbiakkan secara vegetatif, bibit dapat diartikan
sebagai bagian tanaman yang berfungsi sebagai alat reproduksi, misalnya umbi
(Barab dan Sri, 2002).
Dan,
sebelum masa perkecambahan sering kali suatu benih/biji mengalami masa yang
disebut dormansi. Masa dormansi adalah suatu masa dimana benih/biji dalam
keadaan istirahat. Istirahat disini dalam arti benih/biji tersebut belum bisa
berkecambah karena beberapa alasan.
Ahli
fisiologi benih biasanya menetapkan perkecambahan sebagai kejadian yang dimulai
dengan imbibisi dan diakhiri ketika radikula (akar, lembaga pada beberapa biji,
kotiledon/hipokotil) memanjang atau muncul melewati kulit biji (Bewley dan
Black, 1982, 1984; Mayer 1974).
Kemudian
dapat disimpulkan lagi bahwa dormansi bisa terjadi karena kondisi dari dalam
biji itu sendiri kurang sesuai walaupun kondisi luar sudah sesuai dengan
persyaratan tumbuh biji tersebut (suhu, kelembaban dan atmosfer). Oleh karena
itu kondisi dalam benih (kulit biji yang terlalu keras atau faktor-faktor lain)
bisa dihilangkan atau diatasi dengan tindakan skarifikasi.
Perkecambahan
merupakan proses fisiologi pada tahap awal pertumbuhan benih. Embrio yang
tadinya seolah-olah tertidur tumbuh dan berkembang menjadi suatu anakan yang
dapat tumbuh sendiri. Perkecambahan dianggap sempurna bila akar-akar benih
telah memproduksi suatu permukaan fotosintesis yang cukup untuk mensuplai
makanannya sendiri. Benih dikatakan berkecambah jika sudah dapat dilihat
atribut perkecambahannya, yaitu plumula dan radikula dan keduanya normal dalam
jangka waktu tertentu. (Sumber : Kansih Sri Hartini)
Nah.,
itu dia sekilas penjelasan tentang biji, benih, dan bibit. Sekarang saya akan
mengenalkan beberapa jenis tegakan/pohon beserta penampakan buah dan
biji/benih-nya. Saya berharap page kali ini dapat bermanfaat dan berguna bagi
nusa dan bangsa. Hehehe.., langsung saja, pertama saya perkenalkan..,
1. Hura (Hura crepitans) Famili Euphorbiaceae
Buah roda, begitu lah nama lain dari pohon ini. Hal yang wajar jika kita melihat sosok buahnya yang unik dan bundar seperti topi, eh, roda., Dengan batang yang dipenuhi duri duri cinta, dan bunga yang merah menggoda, serta daun yang berbentuk hati bertanda cinta, harusnya nama lain dari pohon ini adalah pohon cinta.., hahahahaha.., Yap, itu lah penampakan pohon ini. Tinggi tegakannya bisa mencapai 25 meter, dengan tajuk yang sering berbentuk kubah dengan arah percabangan ke atas (Ortotropik), pohon ini sangat cocok untuk menjadi pohon peneduh. Langsung saja, ini dia penampakan dari foto foto yang saya ambil sendiri (bukan hasil googling loh ya.,) tapi foto bunganya ga dapet :
Ini dia si Buah Roda/Hura |
Ini dia generasi penerusnya |
Daun |
Buah dan Biji |
2. Sampinur Tali (Dacrydium elatum)
Famili Podocarpaceae
Sampinur tali, dinamakan sampinur tali
dikarenakan bentuk sulur sulur daunnya yang pajang, seperti rambut yang
terurai, eh, tali deh. Itu kenapa pohon ini di sebut sampinur tali. Nah, dalam
bahasa Dendrologi, daunnya berbentuk Subulate, yaitu berbentuk jarum namun tidak
terlalu panjang. Dannnn..., pohon ini memiliki arah percabangan ke samping
dengan kuncup atau pucuk daun menghadap samping/terurai (Plagiotropik), seperti
rambut, eh., tali. Pohon ini termasuk ke dalam keluaraga Conifer (berdaun jarum), yang termasuk buah
dengan biji terbuka, atau tidak memiliki daging buah. Mari kita lihat
penampakannya, kebetulan saya punya foto dari bakal bunga, bunga, bakal biji,
hingga bijinya. Cekidot..,
Ini pohonnya |
Ini bunganya |
Ini bakal bunganya |
Ini anakannya |
Ini perkembangan dari bakal bunga sampai jadi buah |
Nah, sementara sampai di sini dulu ya., saya akan mengumpulkan data dan materi lanjutan untuk page ini. Harap sabar menanti dengan setia.., semoga bermanfaat., ^.^
Boleh mampir bang di blog saya
ReplyDeleteorangaring.damai.id
sharing berbagi cerita, hehehe
sore mas
ReplyDeletepunya bibitnya utk pohon buah roda.
saya ga ada mas bibitnya. tapi setau saya beberapa toko tanaman sudah ada yang jual walau tidak banyak.
DeleteMau dong info pohon roda ada dimana sekitar jakJaka
ReplyDelete