HERBARIUM

Assalamu’alaikum.., Hai.., Hello.., Saya kembali.., hehehehe.., Nah, kali ini kita akan membahas tentang apa itu herbarium, fungsi dan tujuan, juga bagaimana membuatnya. Secara sederhana, Herbarium adalah alat utama yang digunakan oleh ahli taksonomi berupa koleksi spesimen tumbuhan kering. Herbarium pertama kali digunakan oleh Tournefort (sekitar tahun 1700) untuk koleksi tumbuhan kering dari tumbuhan herba. Kemudian berkembang menjadi koleksi flora yang terdiri atas rumput, herba lain, perdu dan pohon.

Fungsi dan Tujuan dari Pembuatan Herbarium
      Dalam dunia akademisi, herbarium adalah alat penting untuk mengidentifikasi dan mengetahui jenis dari suatu spesies tumbuhan. Herbarium menyimpan data yang lengkap mengenai bentuk daun, bentuk bunga dan buah, susunan daun, arah percabangan, dan banyak data lainnya. Itu mengapa herbarium menjadi sangat penting bagi ahli botani untuk menyusun kunci determinasi sehingga dapat diketahui jenis maupun famili dari suatu tumbuhan. Berikut jenis, fungsi dan tujuan dari herbarium :
1.      Herbarium Umum (internasional): specimen seringkali lebih dari 4 juta, berfungsi untuk penelitian berskala luas, menghasilkan penelitian monografi marga, flora lokal dan nasional, daftar jenis, memberikan pinjaman dan fasilitas untuk para ahli botani.
2.      Herbarium Nasional (regional): berdasarkan pembagian fitogeografi, berfungsi untuk memberikan kontribusi flora besar, flora lokal, daftar jenis, memberikan peminjaman dan fasilitas lain untuk para ahli botani.
3.      Herbarium Lokal: berdasarkan lokasi kecil suatu negara, berfungsi untuk memberikan kontribusi daftar jenis, peminjaman spesimen dan tukar-menukar spesimen.
4.      Herbarium Khusus: herbariumnya kecil dan terbatas yang dibuat untuk tujuan tertentu seperti:
            - Herbarium histori: yang menyimpan spesimen kolektor tertentu seperti Wallich, de Candolle, dll.
            - Herbarium dengan tujuan khusus seperti herbarium kriptogram, atau herbarium untuk hutan seperti ekologi.
            - Herbarium untuk pengajaran yang dibuat di universitas
            - Herbarium untuk penelitian khusus misalnya anatomi, sitologi, DNA.
            - Herbarium yang berhubungan dengan tugas lembaganya seperti herbarium gulma,
            herbarium untuk tanaman budidaya dll.

Cara Pembuatan Herbarium
            Untuk membuat herbarium, tentu ada alat, bahan dan persyaratan yang harus kita patuhi. Nah, mereka antara lain :
ü  Gunting stek/pisau lipat, koran, name tag/label, sasak/penjepit, selotip, plastik, benang, alkohol 70%, galah, alat tulis, oven, kamera, tali/benang.
ü  Bahan herbarium (contoh daun, bunga, buah dan sebagainya).
ü  Diusahakan selengkap mungkin.
ü  Banyaknya 5 ranting tiap pohon yang tak berbunga, dan 10 ranting dari pohon yang berbunga dan berbuah.
ü  Ukuran ranting: 29 cm x 42 cm (ukuran setengah halaman koran)
ü  Bila daun tidak besar: 5 helai/ranting
ü  Tiap ranting harus diberi etiket gantung (label), yang berisi data:
            - Nama pengumpul
            - Nomor koleksi
            - Nama koleksi
            - Tanggal
            - Tempat koleksi
*banyak ya alat dan bahannya, tapi sebenarnya itu tergantung pada teknik dan cara pembuatan herbarium yang ingin kita lakukan. Ada dua cara umum untuk membuat herbarium, yaitu :

a. Cara basah
         Cara basah dilakukan apabila kegiatan eksplorasi botani dilakukan dalam waktu relatif lama (> satu bulan) dengan spesimen yang banyak. Cara basah dikerjakan sbb:
1.      Contoh-contoh herbarium yang telah dikumpulkan diberi etiket gantung dengan nomor berurutan atau identitas tertentu, contoh spesimen tersebut panjangnya maksimal sekitar 40 cm. Selanjutnya contoh tumbuhan tersebut dimasukkan ke dalam lipatan kertas koran (satu lembar kertas koran untuk satu contoh tumbuhan).
2.      Sebanyak sekitar 6-10 contoh tumbuhan yang telah dibungkus kertas koran dimasukkan ke dalam kantong/karung plastik (ukuran 60 x 100 cm), kemudian disiram dengan alkohol 70% atau spiritus (tidak berwarna/bening) sampai kertas koran terlihat basah.
3.      Kantong/karung plastik yang telah terisi oleh spesimen selanjutnya diikat atau diselotif agar alkohol/spiritus tidak cepat menguapPengepresan dan pengeringan dilakukan setelah kegiatan lapangan selesai.
*kurang lebih seperti ini gambarannya, ini adalah foto foto peninggalan Ekspedisi Gunung Sibayak pada masa kuliah dulu :')
1. Setelah bahan terkumpul, letakkan pada
lembaran koran.
Bahan yang telah terkumpul, baiknya di jahit dengan cara jahit
tangan agar bahan tidak berpindah posisi saat di lipat koran.


2. Beri alkohol atau spiritus secukupnya. Tujuannya adalah
untuk menghilangkan zat hijau daun atau zat lainnya yang dapat
menyebabkan kebusukan pada bahan.
3. Setelah bahan dimasukkan dalam plastik dan di tutup rapat,
press/tekan bahan dengan sasak atau alat press lainnya


Tujuan dari press atau memberi tekanan pada bahan adalah
agar bahan tetap pada posisinya sesuai yang kita inginkan
untuk memudahkan proses pengamatan nantinya.
4. Selesai. Biarkan hingga ekspedisi selesai, atau
biarkan hingga zat hijau daun hilang sepenuhnya.
sekitar 2-3 hari.

b. Cara kering
         Cara kering dikerjakan dengan prosedur sbb:
1.    Contoh-contoh tumbuhan yang dikumpulkan diberi etiket gantung yang diberi nomor secara berurutan, contoh tumbuhan tersebut sebaiknya mempunyai panjang maksimal 40 cm, kalau tidak mungkin diperpendek (misal rumput) maka contoh tersebut boleh dilipat.
2.     Contoh-contoh tumbuhan dimasukkan ke dalam air mendidih selama 3-5 menit untuk mematikan sel-selnya agar tidak busuk selama proses pengeringan.
3.    Contoh-contoh tumbuhan yang sudah direndam ke dalam air mendidih kemudian dimasukkan kedalam lipatan kertas koran (satu lembar untuk satu contoh tumbuhan) dan kertas koran ini ditumpuk satu per satu (satu tumpukkan sekitar 6-10 contoh herbarium).
4.   Tumpukkan kertas koran yang sudah diatur kemudian dipress dengan sasak yang diikat dengan tali, lalu dikeringkan di dalam oven dengan suhu 40-70 ºC selama 2-3 hari atau diatur di atas suatu rak yang dibawahnya diberi api (api kompor atau arang) atau dijemur di terik sinar matahrai.
Cara ini biasanya dikerjakan bila cuaca memungkinkan, eksplorasi botani tidak lama, alkohol/spiritus tak tersedia.
Kelemahan:
-          Proses pengeringan harus cepat (bersamaan waktu pengumpulan)
-          Jumlah koleksi tidak banyak
Keuntungan:
-          Tidak bersifat voluminous (tidak banyak bawaan)
-          Relatif murah
(Sumber : Mohammad Basyuni Lecturer @ Faculty of Forestry, University of Sumatera Utara)
*untuk herbarium kering, kurang lebih caranya sama dengan yang akan saya tunjukan di bawah :)

            Nah., itu dia cara pembuatan herbarium yang saya bisa jelaskan secara ilmiah, dan akan ada sangat banyak penjelasan lagi tentang herbarium lainnya bila kita ingin tau lebih. So., Kita bisa saja membuat herbarium dengan cara yang  SANGAT sederhana, atau mungkin kita pernah membuatnya tapi tidak sengaja dan tidak kita sadari. Tidak sengaja..? yap, karena pada dasarnya herbarium adalah spesimen tumbuhan kering. Maka, saat kita menyimpan bunga mawar dari seseorang misalnya *uuu.., co cweet.., :* dan kita menyimpan bunga itu dengan menyelipkannya di buku *kaya di pilem pilem ato di sinetron sinetron itu loohhh.., hingga bunga kering dan terawatkan karena suhu yang hangat dan kelembaban rendah dalam buku, maka itu adalah herbarium tidak sengaja, ya, herbarium tidak sengaja. *yang buat kita inget terus dengan seseorang, mungkin mantan pacar, gebetan, atau mantan mantan lainnya. Hehehhehe.., -_-“ 
            Dannn., herbarium bukan hanya untuk kegiatan ilmiah saja seperti yang kita bicarakan diatas, tapi juga bisa menjadi hobby bahkan menghasilkan uang. Saya sendiri biasa membuat herbarium hanya untuk sekedar hobby. Biasa tumbuhan yang saya herbarium karena bentuk tumbuhan yang unik, langka, atau beraroma. Saya juga biasa menjadikan herbarium sebagai pembatas pada buku yang saya baca. Karena hanya untuk hobby, saya tidak membuat sample dalam ukuran dan jumlah yang besar, biasa hanya mengambil sedikit bagian tumbuhan yang saya anggap menarik, kemudian saya selipkan dalam satu buku yang memang saya khususkan untuk membuat herbarium. Ya., seperti membuat “herbarium tidak sengaja” tadi. hehehe.., Itu kenapa saya sangat memilah milah sample yang akan saya jadikan herbarium, jangan sampai sample yang kita ambil terlalu basah atau susah kering yang akhirnya menimbulkan jamur. Maklum, disini saya membuat herbarium dengan peralatan dan cara sesederhana mungkin. Ingat, sesederhana mungkin. Hehehehe.., Dan ini adalah beberapa herbarium yang baru dan yang telah lama saya buat. Terkadang beberapa sample herbarium membutuhkan waktu yang cukup lama untuk kering dikarenakan bahan/zat yang dikandungnya membuatnya susah kering. Juga ada beberapa sample yang tidak berubah coklat saat kering, namun hanya menjadi hijau kusam. Mari kita lihat foto foto di bawah ini, yuk mariiii.., yukkkk...,


Sample segar dan beberapa sample yang sudah kering
Daun sampinur bunga

Anakan ingul/suren
Ini daun saya tidak tau namanya :D

Anakan shorea, ficus dan edelweis
Ini juga campur campur
Bunga kancing lurah (yg hijau)
Ini.., campur campur

ini juga ngikut, campur campur
Bunga kertas/bougenvile yang saya
jadikan pembatas buku
          Bagi anda yang berjiwa pengusaha, ada banyak cara yang bisa digunakan untuk mengubah herbarium menjadi uang. Pertama, dengan membingkai langsung herbarium kita dengan bingkai yang indah dan unik. Kedua, press herbarium kita dengan plastik/laminating, bentuk sedemikian rupa, jual sebagai pembatas buku atau gantungan kunci. Ketiga, masukan herbarium ke dalam cairan plastik/ fiber *taukan gantungan kunci dari bahan seperti kaca yang biasa kita lihat. Nah, ntar herbarium kita akan menjadi bagian inti dari benda tersebut. Keempat, bawa herbarium anda ke bank, kemudian coba tukar dengan uang. *kali aja bisa. Kelima, jual barang milik anda  yang bernilai ekonomi dan masih layak jual.., hehehehe.., :D
Ini herbarium pertama saya waktu kuliah dullluuuu..,
:")
Nah, ini dia kurang lebih cara ketiga yang saya
maksud di atas.
Ini barang saya beli waktu di Malaysia,
di Indonesia ada juga yg buat beginian,
dan saya biasa beli yang isinya serangga, lebih unik
      Dalam membuat herbarium, baiknya sampel di jahit dengan jahit tangan, karna jika menggunakan lem atau selotip kertas dapat merusak sapmle dan bentuk daun tidak kelihatan sepenuhnya. Tapi daunnya jangan di tusuk jarum juga ya.., hanya sekedar benangnya saja untuk menahan sample kita.

            ITU..! dia tentang herbarium yang bisa saya sampaikan kali ini, atas kekurang dan  hal mengganggu lainnya saya mohon maaf. Saya mohon koreksinya jika ada yang salah atau yang tidak berkenan dengan memberikan komentar di bawah. Juga, bagi anda yang melihat blog ini melalui ponsel bisa jadi penampilannya berantakan. Saya mohon maaf karna saya mengerjakan blog ini dengan laptop. Semoga bermanfaat.., ^-^

Comments

Popular Posts