Jelajah NTT (Flores/Finish)

      Assalamu'alaikum.., wah, pasti sudah sangat banyak yang menantikan kelanjutan dari kisah ini karena memang sudah cukup lama saya jauh dari blog. Saya  sangat terharu..., :") yap, karna ini cerita akhir dari kisah ini Jelajah NTT (Taman Nasional Komodo). Hari ini, 17 April 2015, saya menyelesaikan kisah ini. 10 April 2014, satu tahun yang lalu, kami baru kembali dari menjelajah bersama di Timur Indonesia. Sekarang, saya menyelasaikan tulisan ini dari tempat yang sejuk dan indah, namun masih cukup jauh dari keluarga seperti saat PKL dulu dan tentunya berpisah dengan yohanes, wahyu dan adnin. Ya, sekarang kami melanjutkan hidup dan karir masing-masing.
       Baiklah, mari kita lanjutkan. Yah, setelah menikmati indahnya pulau Rinca kami ber-4 di tempatkan di resot yang sama, Loh Liang, Pulau Komodo. Pulau yang juga sangat indah tentram dan damai, juga sangat romantis apalagi kami saat itu masih memiliki pasangan masing-masing. hehehe..., dan di awal-awal kedatangan kami, kami mendapat satu pemandangan juga pengalaman yang luar biasa dan langka, yaitu bagaimana komodo berburu dan memakan mangsanya.


      Sangat banyak cerita dan pengalaman berharga yang kami dapatkan di sana. Setiap hari, setiap jam, dan setiap menit yang kami lewati bersama di sana masih sangat jelas tergambar dalam ingatan kami. Begitu banyaknya hal yang masih saya ingat dan saya dapat ceritakan dengan sangat detail, membuat saya bingung bagaimana membuat cerita kali ini. hehehe..,
Ya sudah, ceritanya saya persingkat saja dan saya ganti dengan banyak foto dari para pejantan tangguh. hahhaha..,   


Pagi dari Kelimutu :')
Bapak Markus :D
   
   














 Ok.., Setelah hampir 2 bulan menjelalah pulau komodo serta menikmati keramahan alam dan penduduknya, kami memilih menjelajah pulau Flores. Perjalanan pertama yang kami tempuh adalah Danau Kelimutu. Danau ini berada di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur dan berada dalam kawasan Taman Nasional Kelimutu (TNK). Lagi-lagi, cerita seru dan tak terlupakan kami alami. Keramahan warga Flores, ah, itu membuat kami sangat ingin kembali ke sana. Bahkan dalam pekerjaan, kami memilih untuk penempatan di sana. hehehe..., saya Galau (sedih, bangga, senang, kangen, dll) jika mengingat semua hal yang sudah kami lalui di sana :') Para petugas TNK juga Pak Markus dan istrinya, yang merupakan pedagang di kawasan puncak TNK, kami sangat berterima kasih kepada kalian. kalian luar biasa, semoga kita dapat bertemu kembali secepatnya. :')


Lagi-lagi disponsori Garuda Indonesia Explore. :D
        Yah, lanjut....! Kelimutu dengan segala kemegahan, Kemistisan, dan keramahannya membuat kami lebih ingin tau banyak tentang Flores. Oh ya, baiknya mengunjungi Kelimutu saat pagi hari, sebelum matahari menunjukkan kehangatannya. Jadi kita dapat melihat megahnya matahari terbit dan ramahnya Kelimutu. Perjalanan terus kami lanjutkan menuju Kabupaten Ruteng. Ruteng merupakan pintu masuk menuju Desa Adat Wae Rebo yang juga masuk dalam Daftar UNESCO. Ada beberapa objek wisata yang dapat kita kunjungi dalam perjalanan menuju ruteng, salah satunya rumah pengasingan Presiden Soekarno. Oh ya., saya lupa, dari Komodo, kami melanjutkan perjalanan ke Ende dengan menggunakan pesawat dan masih disponsori oleh Garuda Explore. hehehe.., dulu sih dapet promo Rp. 300.000., sekarang mah Rp. 600.000., - Rp. 800.000., waktu itu dari bandara kami langsung di sambut oleh puluhan penggemar kami., hehehe.., (kami mikirnya gitu) :"D  Ternyata mereka adalah para supir travel yang menawarkan jasa mobil sewa. -_-" Jadi, untuk kalian yang baru keluar dari bandara di Ende, siap-siap di serbu oleh mereka.
      
Nah, jadi akhirnya kami menemukan sesosok pria yang akan menemani perjalanan kami. Sesosok pria yang sangat tampan dan manis, asli Flores. Namun ya tetep tidak mampu mengalahkan kemanisan dan ketampanan kami. Bahkan mendekati saja pun tidak. :D Ya, kami menggunakan mobil travel dengan pertimbangan waktu dan biaya. Karna jika harus menggunakan angkutan umum/tradisonal (Otto misalnya, truk yang dijadikan mobil penumpang) akan menguras waktu dan biaya, karna memang cukup sulit menemukan angkutan umum di sana. Nah, untuk menggunakan jasa supir yang manis tadi, kami harus mengeluarkan uang sebesar Rp. 700.000.,/orang dan kami ada 4 orang. Jadi 4 x Rp. 700.000 sama dengan Rp. 700.000., x 4. ITU...!!! -_-" cukup mahal ya..? tidak juga sih, karna itu untuk perjalanan keliling Flores dari Ende sampai kembali ke Labuan Bajo. Perjalanan sepanjang 3 hari 2 malam dengan mengunjungi banyak objek wisata di Flores.
Desa dan Rumah Adat Wae Rebo.
        Jadi sudah sampai mana cerita kita tadi,..? oh ya, kita akan ke Wae Rebo., satu lagi serpihan surga yang jatuh di Indonesia. Wae Rebo, desa yang berada di atas awan ini, membutuhkan perjuangan yang panjang untuk sampai ke desa ini. Ya iya lah, di atas awan gitu..., Jadi, untuk menuju ke desa ini, kita pasti di antar untuk melapor ke salah satu rumah di kaki gunung menuju Wae Rebo. Nah, dari sini kita akan di pandu untuk menuju desa Wae Rebo. Mulai dari Guide, Aksesoris, penginapan, serta sarapan dan semuanya dah.., Rumah ini adalah rumah Putra asli Wea Rebo. Dari rumah ini, membutuhkan waktu sekitar
Rumah singgah dan pusat informasi desa Wae Rebo
3-4 jam tracking mendaki gunung, lewati lembah, sungai mengalir indah ke samudra, bersama teman berpetualang. *lha.., kok nyanyi.., -_-" Ya, membutuhkan waktu 3-4 jam untuk mendakinya. Dan satu lagi kisah seru kami dapat, kami berjalan menuju desa Wae Rebo hanya sekitar 2,5 jam dan TANPA GUIDE (adegan berbahaya ini hanya lakukan oleh profesional) hehehe.., Ya, tanpa Guide, karna petugas yang di rumah itu percaya kami bisa melakukannya, dan tentunya mendapatkan izin dari beliau. Beliau mempercayakan kami untuk menuju desa tanpa guide karna kami adalah 4 Pejanta Tangguh yang tampan dan manis, juga kami adalah mahasiswa Kehutanan. hehehehe.., Jadi saat kami tiba di desa, penduduk desa pada kaget, karna kami bisa sampai desa tanpa guide, pertama kali ke desa ini, hanya 2,5 jam, tampan dan manis, serta tangguh tentunya. :D
Pagi dari Wae Rebo :')
Nah, itu yang di tengah Rumah Adat Utamanya
          












Mama-mama sedang memasak sarapan
      Nah, ada satu hal menarik dan peraturan tak tertulis yang wajib kita patuhi saat akan masuk ke desa ini. Saat pertama sampai di gerbang desa, DILARANG MEMOTRET. Apalagi teriak-teriak sambil buka baju terus goyang erotis di bawah gerbang desanya, jangan.., JANGAN.., Sungguh Terlalu., ckckckc.., Pasti banyak yang bertanya, "kenapa ga boleh motret begitu baru tiba..?" ya, dateng langsung aja, dan buktikan sendiri. hehehe.., Jadi, saat baru masuk desa, kita akan di sambut dengan sedikit tarian dan upacara adat secara sederhana. Kemudian kita akan digiring ke rumah utama di tengah desa, dan di situ kita akan membayar uang Rp. 50.000/orang (seinget saya, rada lupa) sebagai upacara adat (bisa di bilang tiket masuk juga sih), kita akan diproses adat juga di situ, dan setelah itu, kita akan resmi menajadi warga desa Wae Rebo. Ya, kita akan di angkat menjadi warga desa, dan kita bebas ngelakuin apa aja layaknya warga desa, mau foto-foto atau teriak-teriak, atau goyang errr..., eh, goyang erotis tetep ga boleh. Dan kita akan tetep dianggap sebagai warga desa selama 2 tahun. Jadi kalo dalam 2 tahun setelah kunjungan pertama kita datang lagi ke sana, kita ga perlu diupacarakan lagi. Begitu yang saya ingat. Oh ya, kita bisa tinggal di desa ini. Ada 1 rumah adat yang khusus buat para tamu. Seingat saya, 2 hari 1 malam biayanya berkisar Rp. 200.000.,/Orang (Maaf banyak rada luma masalah harga, catatan perjalanan saya di Flores ilang. :'( maklum yah..,). Sudah termasuk makan. Juga ada kain khas dan kopi khas desa ini yang di jual di rumah tamu ini.


Saat pagi dan jendela rumah di buka., :)
Ini dia kain khas Wae Rebo
   Setelah menikmati luar biasanya desa Wae Rebo, kami pun melanjutkan perjalan pulang menuju Labuan bajo. Tapi sebelum sampai di sana, kami mengunjungi objek lainnya, cancar dan desa adat Bena di Bajawa. 
 
Spider Crop yang terkenal hingga mendunia












     












 Dari Labuhan Bajo, setelah menyelesaikan semua urusan di TN. Komodo, kami pun pamitan untuk pulang :'( Tapii.., kami belum bener-bener pulang. Kami singgah dulu ke LOMBOK, mendaki ke puncak Rinjani, menikmati satu lagi serpihan surga yang jatuh di Indonesia. Gunung yang sangat-sangat megah dan mempesona, sesuai namanya, seindah Dewi Anjani, RINJANI.
    
         Kami mendaki Rinjani melalui jalur Senaru dan turun di Sembalun. Jalur yang saya sangat rekomendasikan jika ingin menikmati dengan puas Gunung Rinjani. Dan satu lagi, tempat yang sangat-sangat saya rekomendasikan di Senaru, Basecamp 3726 yang di miliki oleh bapak Nursaat beserta keluarganya. Beliau adalah orang yang luar biasa, sangat-sangat baik. Beliau menyediakan penginapan gratis dan penitipan barang untuk para pendaki. Dan kita juga bisa menemukan aksesoris Rinjani di sini, juga Kopi Lombok.
Bapak Nursaat beserta keluarga dan pria-pria tampan :D
Pelawangan Senaru
Jalan setelah danau Segara Anak menuju Pelawangan Sembalun



Pelawangan Sembalun. Horreee...!


Gunung Baru di tengah Danau Segara Anak


Pagi dari Puncak Rinjani :')

   Satu lagi, jangan lupa mencicipi Nasi Goreng Prancis buatan Bu Nursaat., Mantap sangat..! :D Ohh.., betapa beruntungnya menjadi orang Indonesia. Sungguh perjalanan yang luar biasa, dimana persahabatan, kekeluargaan, dan pelajaran hidup lainnya benar-benar kami alami dan lewati bersama. Sebenernya kami dari Lombok masih singgah lagi ke Malaysia. hehehe..,
Batu Cave, Malaysia.
Setelah keliling Malaysia, akhirnya kami benar-benar pulang ke Medan dengan membawa sejuta pengalaman dan cerita yang sangat luar biasa, serta status yang baru. Status..? ya, status percintaan. hahahaha..., Masih ingat kisah 4 Pejantan Tangguh Ke NTT (2) ..? Ya, dalam kisah itu, Pak Ihya pernah berkata bahwa biasanya yang PKL di Komodo saat pulang-pulang pada JOMBLO. Dan itu menjadi KENYATAAN. hahahaha.., Dimulai dari Adnin yang putus hubungan di tengah perjalan pulang dari PKL. Kemudian diikuti oleh Yohanes dan saya yang jomblo hanya beberapa minggu setelah PKL. Dan, tanpa diduga, sangat tidak terduga, Wahyu juga akhirnya jomblo setelah 1 tahun kami kembali dari PKL. Wah, padahal kami sudah yakin Wahyu akan langgeng. Kini, Adnin telah menemukan kembali pasangannya, semoga langgeng dan terus jaya. hehehehe.., dan kami bertiga..? Ya, menikmati hidup sebagai Jomblo., eh., Single-single Keren., hehehe.., Fokus menata hidup dan bekerja untuk kedepan yang lebih baik. Untuk melanjutkan S2, menjadi wirausahawan, atau mungkin, menikah. hahahaha...,
       Nah, sekarang, setelah 1 tahun berlalu dari perjalanan yang luar biasa itu, kami memulai lembaran hidup baru. Setelah selesai PKL, didahului oleh Adnin dan Wahyu, saya dan Yohanes pun akhirnya wisuda. :'D
Ga ketemu dan fotoan bareng Yohanes diwisudaan :'(

Membuat cerita yang tak kalah seru dan luar biasa, namun kali ini harus menjalani dan menikmatinya sendiri-sendiri :'( . Memasuki dunia baru, DUNIA KERJA. Yap, Alhamdulillah, Saya, Yohanes dan Wahyu telah bekerja. Dan Adnin..? Dia memperjuangkan kisahnya sendiri untuk melanjutkan pendidikan S2 bersama pasangannya :) . Semoga hubungannya juga bisa diperjuangkan sampai kepelaminan., Ammmiiiinnnnn.., :D . Jadi.., yah, begitu lah. Saya dan wahyu bekerja di bidang yang sama namun lokasinya berbeda, tapi deketan juga sih lokasinya. Kami bekerja di salah satu Program Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan :D . Yohanes..? dia bekerja di salah satu NGO Internasioanal yang bergerak di bidang lingkungan juga, dan sangat bagus juga terkenal. Ya, bersyukurnya lagi kami bekerja sesuai dengan latar belakang pendidikan kami, Kehutanan. 
       Mungkin itu yang bisa saya tulis di akhir kisah 4 pejantan tangguh ke NTT. Percayalah, ini nyata, yah., ini nyata. Bukan yang lain.., Saya menulis ini dari belakang meja kerja saya, di tempat yang saya inginkan untuk tinggal di sana. Tempat yang indah dan sejuk (kadang dingin juga, brrr..,), dikelilingi banyak pohon yang dapat saya pelajari, dapat menikmati banyaknya kicauan burung-burung di pagi hari, bisa mendengarkan suara angin gunung setiap siang hingga sore hari. Dan saat malam..? walau sedikit sepi, tapi melihat langit, membuat saya sendu sendiri. Berjuta bintang bisa saya lihat dengan jelas dan lebih dekat. Ah, dulu saya hanya bermimpi bisa tinggal di tempat seperti ini. Dan sekarang, disini saya berada. Ya setidaknya untuk beberapa tahun ini. Selalu bersyukur atas apa yang kita punya dan terima. "Maka nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan..?" :') Maka bermimpilah, bermimpilah sesukamu. Dan, Berjuanglah, berjuang sekuat kau bisa. Terus berdoalah, berdoalah sebanyak yang kau mau. Karna apa..? Karna kau tidak akan tau Mimpi, Usaha, dan Doa mana yang akan terwujud dan berhasil kau dapat. Jangan pernah membatasi diri, Jangan..! Dan terus lah jalan-jalan. Pergi, keluarlah. Kunjungi banyak tempat baru. Dunia ini adalah sebuah buku. Jika kau hanya berdiam di satu tempat, maka kau hanya akan membaca 1 halaman saja. Dan saat kau hanya membaca 1 halaman saja, maka hanya sangat sedikit hal yang akan kau tau. Pergilah, langkahkan kaki itu. Namun tetap ingat jalan pulang, karna pada akhirnya, sejauh dan selama apapun kau pergi, waktu akan memaksamu pulang. Mungkin hanya itu yang bisa saya tuliskan. Saya berharap anda yang membaca ini akan melakukan, atau malah sudah melakukan hal-hal yang lebih dari yang saya dan saudara-saudara saya tadi lakukan. Apapun itu, selalu bersyukur. Karna mungkin kehidupan kita, adalah kehidupan yang orang lain impikan. Tetap semangat, supaya kita bisa tetep jalan-jalan keliling-keliling. Cayoooo...!!! Cemunguthd...!!! Wassalamu'alaikum., ^_^


*Oh ya, saya minta maaf jika ada salah tulisan dan sesuatu yang tidak berkenan. Dan jika ada yang suka nulis, atau suka bikin skenario film dan terinspirasi dari kisah nyata kami ini, hubungin saya ya. Ntar saya ceritain dan kasih bukti nyata kisah kami. dan jangan lupa, Royaltinya. Harus pembagian keuntungan yang adil dan makmur. Ok..? ^_^


Comments

Post a Comment

Popular Posts